apapun yang bisa author tulis untuk readers.

Friday, December 11, 2020

Stabilitas Sendi (Joint Stability)

 

source picture: google


Sendi Secara Umum

Sendi merupakan penggabungan baik antara tulang keras dengan tulang keras, tulang keras dengan kartilago (tulang rawan), maupun rongga di tulang dengan gigi. Sendi berdasarkan struktur dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Adanya ronggga dalam sendi yang bernama cavitas synovialis yang di dalamnya berisi cairan synovial. 2) Sendi yang tidak memiliki ronga synovial. Kedua pembagian struktur tersebut kemudian dispesifikkan lagi menjadi beberapa jenis penyusun struktur (Tortoran & Dericksn, 2012).

Berdasarkan strukturnya penyusun, sendi dibedakan menjadi tiga : 1) Sendi Fibrosa, sendi yang tidak memiliki rongga synovial dan melekatkan antara dua tulang keras ireguler. Sendi ini tidak menghasilkan gerakan atau yang dikenal dengan istilah synarthrosis. Contoh umumnya tulang cranium (kepala). 2) Sendi Kartilago, sedikit berbeda dengan fibrosa, sendi kartilago menghubungkan dua tulang keras dengan kartilago. Sendi kartilago tidak memiliki rongga synovial, akan tetapi sendi ini masih dapat bergerak walaupun gerakannya tidak signifikan. Adanya sedikit gerakan atau gerakan yang tidak signifikan ini disebut amphiarthrosis, contoh : symphisis pubis. 3) Sendi synovial, merupakan sendi yang diantara tulang penyusunnya terbentuk rongga dan menghasilkan gerakan khusus secara bebas. Kemampuan menggerakkan sendi untuk bergerak bebas dikenal dengan istilah diarthrosis, aplikasi dari sendi ini mayoritas terdapat di daerah extremitas tubuh. Contoh : sendi engsel di siku, sendi peluru di bahu, dan lainnya. (Tortora & Derickson, 2012).

Diantara ketiga jenis sendi tersebut, hanya sendi synovial yang dapat menghasilkan gerakan secara bebas. Macam gerakan yang dapat dihasilkan antara lain : pergeseran, pergerakan sudut, rotasi, dan gerakan khusus yang hanya terjadi pada sendi tertentu. Pergeseran (Gliding) adalah gerakan sederhana yang hanya menggeser dari depan ke belakang atau dari samping ke samping tanpa ada perubahan sudut secara signifikan, contohnya sendi yang ada di intercarpal (telapak tangan) dan intertarsal (telapak kaki). Pergerakan sudut (Angular Movements), seperti namanya, gerakan sendi yang termasuk ke dalam golongan ini dapat melakukan perubahan sudut baik dalam penambahan jumlah maupun bertambah. Sendi ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi flexi-ekstensi (menekuk-meluruskan), fleksi lateral-hiperekstensi (menekuk ke bidang lateral-ekstensi berlebih), abduksi-adduksi (menjauhkan-mendekatkan ke area medial), dan circumduction (melakukan putaran penuh). Gerakan Khusus (Special Movements) merupakan gerakan yang hanya terjadi di bagian tubuh tertentu dan tidak ada duanya. Gerakan ini melibatkan elevasi-depresi (menaikkan dan menurunkan), protraksi-retraksi (memajukan dan memundurkan), inversi-eversi (memiringkan sedikit ke arah dalam dan luar, para peneliti beranggapan bahwa gerakan ini merupakan bentuk gerakan pronasi-supinasi versi kaki), dorsifleksi-plantar fleksi (menekuk ke arah dorsal/badan dan menekuk ke arah plantar/bawah/punggung kaki), pronasi-supinasi (membalikkan telapak tangan ke belakang/punggung tangan dan ke depan/telapak tangan), dan oposisi (gerakan ibu jari menyentuh jari lain yang berseberangan dalam satu telapak tangan, biasa digunakan dalam pemeriksaan ROM). Yang terakhir adalah Rotasi, gerak rotasi ini hampir sama dengan circumduction namun yang membedakan hanyalah sumbunya. Gerakan circumduction dapat memutar secara penuh, sedangkan rotasi hanya terbatas yang biasanya hanya sampai 180o maksimal (Tortora & Derickson, 2012).

Stabilitas Sendi

Stabilitas sendi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu untuk bisa bergerak dengan normal tanpa hambatan. Ketidakstabilan sendi sering terjadi di kalangan atlet baik laki-laki maupun perempuan. Umumnya orang yang mengalami ketidakstabilan sendi pada akhirnya akan menempuh jalan pengobatan berupa operasi. Khusus kasus ketidakstabilan sendi yang dialami oleh para atlet tidak bisa disamakan dengan penderita non-atlet. Berbeda dengan penderita non-atlet yang memilih operasi untuk memulihkan fungsi persendian mereka, para atlet melakukan operasi tidak hanya untuk memulihkan persendian namun juga upaya bagaimana mereka dapat melakukan aktivitas olahraga kembali (Blonna et al, 2014).

 


 

Cedera Sendi

            Ketidakstabilan sendi dapat memicu berbagai hal salah satunya cedera sendi. Cedera dapat terjadi di persendian yang ada di bagian extremitas tubuh atas maupun bawah. Pada bagian extremitas bawah, khususnya di bagian lutut dan pergelangan kaki rentan terjadi pada atlet pada bidang olahraga yang memerlukan ketangkasan, sedangkan di extremitas atas cedera yang sering terjadi adalah dislokasi. Hal ini disebabkan oleh sendi yang dipaksa untuk menahan berat tubuh secara dinamis serta gerakan cepat yang dilakukan terus-menerus seperti ketika melompat dan berhenti mendadak untuk menjaga kestabilan sendi. Ketidakstabilan atau instability yang terjadi antara atlet dan non-atlet pun tidak bisa disamakan sebab aktivitas sendi yang dijalankan atlet lebih berat dibanding kebanyakan orang pada umumnya (Labriola et al, 2005; Wilkstorm et al, 2006; Blonna et al, 2014).

Cedera Pada Extremitas Atas

            Cedera sendi yang umumnya terjadi pada extremitas atas, tepatnya di articulatio humerale adalah dislokasi. Hal tersebut ditimbulkan oleh kesalahan gerakan yang dilakukan oleh otot sehingga menimbulkan gerak berlebih yang tidak dapat ditahan oleh sendi. Contoh gerak berlebih yang menimbulkan dislokasi, yaitu ketika otot-otot pada rotator cuff dipaksa melakukan internal rotation berlebih sehingga menyebabkan caput humeri (tonjolan besar di ujung diibaratkan sebagai kepala di os. Humerus) lepas dari cavitas glenoidalis (rongga tempat melekatnya). Open surgery atau operasi terbuka merupakan salah satu solusi yang disarankan mayoritas peneliti untuk mengatasi kondisi ini, akan tetapi harus memenuhi beberapa syarat. Syarat melakukan open surgery pada seseorang yang mengalami dislokasi antara lain: terjadi 25% kerusakan pada os. Glenoid, terjadi lesi/kerusakan 30% caput humeri, lesi hill-sachs (pengikisan caput humeri akibat dislokasi) (Labriola et al, 2005; Baudi et al, 2013; Arrigoni et al, 2014).

 


 

Cedera Pada Extremitas Bawah

            Patellofemoral joint atau biasa disebut articulatio genu merupakan sendi yang rawan mengalami cedera. Kestabilan articulatio genu dijaga oleh berbagai interaksi kompleks antara jaringan lunak dengan struktur tulang. Struktur tulang memiliki peran lebih besar dibanding jaringan lunak, karena pada struktur tulang ini melekat otot-otot yang berfungsi menghasilkan gerakan kaki. Otot-otot tersebut antara lain, quadriceps muscles yang tersusun dari rectus femoris, vastus medialis, vastus lateralis, dan vastus intermedialis; retinaculae yang berfungsi menjaga kestabilan secara pasif; dan permukaan sendi itu sendiri yang menjaga kestabilan secara statis. Ketiga komponen tersebut bersinergi dengan baik sehingga terbentuklah kestabilan sendi, akan tetapi dapat terjadi gangguan pada persendian tersebut akibat adanya trauma atau penyakit patologis yang memicu ketidakstabilan sendi (Senavongse & Amis, 2005; Wilkstorm et al, 2006).

            Sendi yang mengalami cedera tidak hanya diakibatkan oleh dislokasi, tetapi juga rusaknya ligament yang terdapat pada sendi tersebut. Pada articulatio genu, ligament yang paling sering mengalami cedera yaitu, posterior cruciate ligament (PCL) dan anterior cruciate ligament (ACL). Kerusakan ligamen ini umumnya terjadi pada atlet sepak bola (Derouin & Potvin, 2007).



DAFTAR PUSTAKA

Arrigoni, P., Ragone, V., D’Ambrosi, R., Denard, P., Randelli, F., Banfi, G., Cabitza, P.,
            Randelli, P. Improving The Accuracy Of The Preoperative Daiagnosis Of Long Head
            Of The Biceps Pathology: The Biceps Resisted Flexion Test. Journal of Joints. 2014.
            2(2) : 54-58.

Baudi, P., Campochiaro, G., Rebuzzi, M., Matino, G., Catani, F. Assesment Of Bone Defects
            in Anterior Shoulder Instability. Journal of Joints. 2013. 1(1) : 40-48.

Blonna, D., Bellato, E., Caranzano, F., Bonazia, D.E., Marmotti, A., Rossi, R., Castoldi, F.
            Validity and Reliability Of The Sport Score For Shoulder Instability. Journal of
            Joints
. 2014. 2(2) : 59-65.

Derouin, A.J., Potvin, J.R. Muscle Contribution To Knee Joint Stability : Effect On ACL
             Injury And Knee Brace Use. Journal of Medicine and Science in Sport and Exercise.
            2007. 39(5):52.

Fossati, C., Arrigoni, P., Ragone, V., Spennachio, P., Banfi, G., Randelli, F., Randelli, P.
            How do Massive Immobile Rotator Cuff Tears Behave After Arthroscopic Interval
            Slides? Comparison with Mbile Tears. Journal of Joints. 2014. 2(2) : 66-70.

Labriola, J.E., Lee, T.Q., Debski, R.E., McMahon, P.J. Stability and Instability on
            Glenohumeral Joint : The Role of Shoulder Muscles. Journal of Shoulder and Elbow
            Surgery
. 2005. 14(1) (Supplement 1): 32-38.

Ortiz, A., Olson, S.L., Etnyre, B., Trudelle-Jackson, E.E., Bartlett, W., Venegas-Rios, H.L.
            Fatigue Effect on Knee Joint Stability During Two Jumps Task In Women. Journal
            of Strength and Conditioning Research
. 2010. 24(4): 1019-1027.

Panni, .S., Cerciello, S., Vasso, M. Patellofemoral Instability: Surgical Treatment of Soft
            Tissues. Journal of Joints. 2013. 1(1): 34-9.

Senavongse, W., Amis, A.A. The Effect of Articular, Retinacular, or Muscular Defficiencies
            on Patellofemoral Joint Stability : BIOMECHANICAL IN VITRO. Jurnal of Bone
            and Joint Surgery British Volume
. 2005. 87(4):577-582.

Tortora, G.J., Derickson, B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed. Philadelphia :
             Wiley. 2012.

Wilkstorm, E.A., Tillman, M.D., Chmielewski, T.L., Borsa, P.A. Measurement and
            Evaluation of Dynamic Joint Stability of The Knee and Ankle After Injury. Journal
            of Sport Med
. 2006. 36(5): 393-410.


0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Quotes Of The Day

Don't Forget To Be Grateful

Mind to Visit?

My Alternate: http://walk-path.blogspot.com/ Friends: http://a-story-to-read.blogspot.com/ http://13thheavenlyparadise.wordpress.com/

About

I'm just an ordinary person who happened to love writting. And here as what the description blog says (although you cannot see it unless you block it) I'll write anything I could regardless whether or not it is important. So, I'll be happy if it can entertain you or perhaps becoming useful for some sort, well somehow and I'm sorry if it couldn't brighten your day. Nevertheless, I also want to thank you for visiting this blog. Thank you very much!


Copyright © From Authors To Readers | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com