apapun yang bisa author tulis untuk readers.

Monday, May 24, 2021

[Diary KOAS] Sedikit tentang Autophobia

 

source picture : google


Wonogiri, 24 Mei 2021 (ditulis sekitar pukul 5:44 WIB)


Hai, Assalamu'alaikum! Gimana kabar kalian? Sehat?
Semoga tetap sehat selalu dan dihindarkan dari segala hal yang tidak baik.

Hari ini adalah hari pertama aku koas di Wonogiri. Well, sebenarnya ini masih isolasi mandiri. Jadi pihak RSUD mengharuskan kami untuk tiba 2 minggu sebelum benar-benar masuk Koas.

Aku sudah datang dan menyiapkan diri sejak Hari Minggu, 23 Mei 2021. Nyari kos sendiri dan tinggal sendiri di kos. Entah aku ini terlampau mandiri atau gimana, haha. But, it's kinda sad though. I feel alone. Technically, I am indeed alone. Berharap ada teman satu kos walaupun bukan teman koas. Tapi disini pemilik kosnya baik dan suasana kosnya juga asri. Feeling a lil bit like home. 

Ayah dan Ibu sempat bertanya, "Bukannya di Jogja dulu juga biasa sendirian? Sampai 4 tahun malahan." Mereka merasa aneh mungkin ya, anak gadisnya yang punya wajah stoic, kelewat berani dan mandiri kok mletrek, luntur kayak lumpur. But, dalam hatiku, I was like, "Biasa sendirian bukan berarti suka sendirian." Siapa yang nggak merasa kesepian kalau cuma sendirian, manusia kan makhluk sosial. Sebelum maghrib, ayah menelfon dan beliau sempat nyeletuk, "Kamu harus bisa jadi orang yang tegar gitu, Nduk. Kan pada akhirnya nanti kamu harus gitu kan memang? Belum nanti kalau kayak wiyata bakti di luar jawa, gimana?" Aku cuma diam lalu mengiyakan kata beliau.

Dulu pertama kali ngekos di Jogja juga sama sebenarnya, sempat sedih di hari pertama. Tapi waktu itu bisa nahan sampai Ibu bener-bener dah pulang. Jadi, nggak tahu aja mereka kalau aku pernah kayak gini. Haha. Tapi naasnya, kemarin aku mewek dong depan ibu, hahaha. Habis gimana, ga bisa ditahan sih. (Masih gengsi mau bilang nangis, tapi ya sudahlah).

Jadi, sepertinya aku ini punya Autophobia atau juga sering disebut Monophobia (selanjutnya ditulis sebagai auto/monophobia). Ini dugaan pribadi sih (jangan ditiru, haram hukumnya self-diagnosis, nanti jadi beneran loh. haha). Auto/monophobia ini adalah sebuah ketakutan terhadap kesendirian. Auto/mono yang berarti tunggal, dan phobia yang berarti ketakutan. Sama seperti fobia-fobia lain, ketakutan ini mungkin tampak seperti tidak beralasan bagi sebagian orang. Misalnya kalian yang suka menggambar lingkaran dan bulatan-bulatan kecil sampai menyerupai sarang tawon, mungkin kalian merasa itu lucu atau biasa saja, tapi orang dengan Trypophobia bisa menjerit, menangis, hingga pingsan kalau melihat itu. Kalian mungkin cuma geleng-geleng kepala, "apaan sih, cuma gambar doang!" Tapi faktanya.. iya emang beneran setakut itu, walaupun terkadang respon masing-masing orang beda. Ada yang masih bisa susah payah mengendalikan impulse mereka dan ada yang bisa autopanik (orang punya riwayat epilepsi bisa auto kejang ini mah).

Menurut artikel kesehatan yang ditulis di healthline (karena sementara saya kesusahan mencari jurnal medisnya), ada beberapa tanda dan gejala orang yang memiliki auto/monophobia, diantaranya :

  • Memiliki kekhawatiran secara berlebihan terhadap kesendirian
  • Merasa takut terhadap hal-hal yang mungkin terjadi saat sendirian
  • Merasa seperti terpisah dengan badan saat sendirian (ini depersonalisasi bukan sih?)
  • Mengalami keringat dingin, nyeri dada, pusing, jantung berdebar (dan pokoknya gejala panic attack) saat seseorang dihadapkan pada situasi seorang diri atau akan menjadi seorang diri.
  • Merasakan ketakutan berlebih saat sendirian atau di situasi yang akan membuatnya sendirian
  • Memiliki keinginan besar untuk pergi atau menghindari situasi sendiri
  • Merasa cemas dan berusaha menghindari situasi yang membuatnya merasa kesepian
Aku tidak memiliki sebagian besar gejala di atas (apalagi gejala yang sampai heboh), tapi yang poin-poin merasa cemas cuman gara-gara sendirian itu aku banget, haha. Ya walaupun ga cemas banget gitu juga sih ya.

Funfact : sebetulnya auto/monophobia ini dimiliki hampir semua orang.

Terus gimana cara mengatasi? Untuk ini, aku belum tahu, terus terang saja. Tapi kalau aku, yang jelas aku hanya cukup tahu kalau aku tidak sendirian dan di sekitarku masih ada orang (meskipun orang itu nggak ngapa-ngapain). Kalau aku sendirian atau kesepian, aku punya kebiasaan buruk ngechat teman ataupun keluarga secara random (maaf ya yang kena randomisasi seorang aku, wkwk). Bilangnya sih gabut (haha, gengsi banget sih), padahal sebenarnya cuman nggak mau merasa sendirian. Baiknya, temen deketku (dulu waktu masih pendidikan preklinik) ini kadang begitu baca pesanku langsung keluar ngajak aku makan dong. Huhu.. you are my life's savior.  Yang suka motivasi aku biar gendut tapi akunya yang nggak gendut-gendut. Dah cungkring, makannya lama, top lah. Oke, skip.

Tapi biasanya, fobia-ku ini mereda saat aku sudah memiliki aktivitas tertentu. Misalnya kalau di kampus (karena belum hari efektif koas sekarang), ya keluar masuk kampus, belajar, ketemu orang. Pulang ke kost cuma buat menjalankan rutinitas sehari-hari (palingan juga belajar, makan, tidur, nyuci), sambil berusaha menikmati suasana sekitar. 

Apakah dengan begitu fobianya akan hilang? Enggak juga. Di kosku yang dulu kan aku satu-satunya anak kedokteran. Karena kesibukan kampus, aku jarang di kos, di kos itu kayak tinggal capeknya.  Chance buat ketemu orang itu bener-bener sekejap. Terus, aku juga bukan tipikal orang yang bisa langsung SKSD gitu, daripada aku ganggu atau ngrepotin orang, mending aku lakuin hal yang bisa kulakuin itu sendiri. Nah, lucu kan tuh? Orang yang takut sendirian malah sering melakukan aktivitas sendirian. Terus, seringnya fakultasku itu mulai liburnya yang paling terakhir. Jadi pas semua orang di kos dah pada pulkam (read: pulang kampung) tuh, aku masih disana udah kayak penunggu kos, haha. Apalagi pernah itu suatu hari, keluarga pemilik kos ada suatu agenda yang mengharuskan mereka ke Cilacap. Jadi ya.. tinggal lah itu aku seorang diri, beneran seorang diri. Ngenes iya, udah biasa juga iya. Dilema. Batin serasa berontak, "ayo keluar! aku nggak mau sendirian!" tapi kayak badan yang, "ah, sudahlah. kamu mau ketemu siapa? hantu?" Kalau pagi atau siang gitu masih bisa keluar ya.. Entah ngajak temen, entah iseng jogging, entah ngapain. Kalau malam, hah ya sudah, apapun yang bisa dilakukan biar nggak gabut sendirian. Makanya kalau malam gitu kadang suka nyetel musik atau murattal biar nggak sepi. 

Nah di kasus sekarang, semalem sih alhamdulillah aku sempet ketemu temenku yang udah koas duluan di Wonogiri ini. Aku jadi merasa lebih lega. Alone tapi not alone, wkwk. Mana pelor lagi akunya (read: nempel molor, alias gampang banget tidurnya). Semalem mau ditemenin Mbah yang punya kos kalau misalnya aku nggak berani tidur sendiri. Jadi si Mbah ini bakal tidur di kamar samping sama cucunya. Tapi aku menolak secara halus. Aku bukannya nggak berani, takut setan atau apa, cuma suka cemas kalau kepikiran bakal sendirian. Mending lah kalau ada syaitonnirrojim bisa buat samsak, wkwk, canda. Diajak ngobrol gitu kan, ngapain anda gentayangan mbak/mas? Nggak ding, palingan auto lempar bantal. Hah, ngomongin apaan sih aku? Oke, skip.

Buat kalian yang kebetulan punya ketakutan yang tidak masuk akal tapi manusiawi seperti aku, don't worry, you are not alone. Lakukan aktivitas yang bisa membuat pikiran kalian teralihkan, misalnya membaca buku, nonton drakor, main game, dsb. Enjoy yourself. Being alone isn't so bad. (Disclaimer: proceed with cautious!) Selama dunia ini belum dijajah robot dan monster, don't worry, we are not alone in this planet.

1 comment:

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Quotes Of The Day

Don't Forget To Be Grateful

Mind to Visit?

My Alternate: http://walk-path.blogspot.com/ Friends: http://a-story-to-read.blogspot.com/ http://13thheavenlyparadise.wordpress.com/

About

I'm just an ordinary person who happened to love writting. And here as what the description blog says (although you cannot see it unless you block it) I'll write anything I could regardless whether or not it is important. So, I'll be happy if it can entertain you or perhaps becoming useful for some sort, well somehow and I'm sorry if it couldn't brighten your day. Nevertheless, I also want to thank you for visiting this blog. Thank you very much!


Copyright © From Authors To Readers | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com